The Big Why : Mengapa Menulis di rumahnh.com

Assalamu’alaykum, Tetangganet! Pernahkah Tetangganet bertanya-tanya, kenapa saya menuliskan hal-hal sehari-hari di rumahnh.com? Apa pentingnya bab remeh temeh seperti ini dituliskan di blog? Kenapa namanya rumahnh? Pada postingan kali ini, saya ingin menceritakan, alasan-alasan mengapa saya membuat rumah virtual ini untuk keluarga Nur Hidayat dan tentu saja untuk Tetangganet.

Tetangganet tentu sudah membaca tentang kisah saya mulai belajar blogging. Ya, setelah mengikuti Blogspedia Coaching angkatan pertama, saya menemukan The Big Why untuk mendedikasikan satu blog khusus sebagai rumah virtual keluarga Nur Hidayat.

The Big Why Menulis di rumahnh

Ada kebutuhan akan rumah virtual

Selayaknya hidup di dunia nyata, kita pasti memiliki sebuah tempat untuk bernaung, sebuah alamat untuk kurir mengantarkan paket kita… eh, maksudnya sebuah alamat apabila para tetangga, teman, dan sanak saudara untuk berkunjung.

Di lain sisi, di kehidupan kita di masa kini, pemanfaatan dunia maya sudah menjadi kelaziman. Hal ini tentu saja membantu sekali, terutama apabila kita ingin membangun hubungan dengan orang-orang yang lokasinya jauh dari tempat kita tinggal. Dengan memanfaatkan dunia maya, kita tetap bisa saling bertukar sapa, bertukar pikiran, bahkan dengan orang-orang yang terpisah ribuan kilometer.

Blog rumahnh ini saya bangun sebagai rumah virtual bagi keluarga Nur Hidayat. Tetangganet boleh banget mampir di rumah ini, tidak hanya melihat-lihat, tapi boleh juga bertukar pikiran dengan kami. Kolom komentar selalu tersedia lho.

Jika Tetangganet ingin nge-kos virtual (maksudnya ikutan nulis postingan. hehe..) di blog ini, juga bisa kok. Silakan lihat panduan mendaftarnya ya. InsyaAllah, ada banyak kamar yang bisa disediakan di rumah virtual ini.

Sebagai warisan untuk keluarga

Seperti yang pernah saya tulis tentang hari tua, tak banyak yang saya miliki yang bisa saya wariskan untuk keluarga. Tapi ada ilmu, ada kenangan, ada pengalaman, yang saya harapkan tidak putus di saya setelah saya tiada. Di postingan-postingan inilah saya ingin tetap bercerita dengan semua keluarga dan Tetangganet kapan pun dan dimanapun. Saya ingin selalu menemani, walaupun secara fisik sudah tidak memungkinkan.

Jika kelak anak-anak saya (Aamiin) ingin melanjutkan menulis di blog ini sebagai warisan keluarga turun temurun, tentulah saya akan saya bahagia. Jika tidak pun, cukup ini sebagai peninggalan saya hidup di dunia. Semoga dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya.

Itu juga yang membuat saya memindahkan blog ini dari self-hosting wordpress ke blogspot. Semoga Google dan Blogger tetap berjaya ya, sehingga tulisan-tulisan saya tetap dapat dibaca siapapun kapanpun. Aamiin.. Hehehe..

Bagaimana Mewujudkan Rumah Virtual ini

Berilmu

Yang pertama tentunya belajar blogging. Tidak mungkin membangun rumah tanpa menguasai ilmunya terlebih dahulu. Begitu pula dengan membangun rumah virtual. Perlu juga untuk mengikuti coaching dan kelas-kelas blogging. Dan juga sering membaca artikel mengenai blogging dan berdiskusi dengan rekan-rekan sesama blogger.

Menyusun Content Plan

Ada banyak sekali hal yang ingin saya ceritakan kepada Tetangganet. Supaya semua bisa tersampaikan dan rumah ini selalu diperbarui, perlu adanya content plan. Content plan berisi topik apa saja dan fitur apa saja yang ingin saya berikan di rumah virtual ini. Ibarat rumah, kalau lama tidak dirawat, tentunya akan tidak nyaman untuk dihuni.

Di blog ini, ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu dibahas lebih mendalam, ada ilmu-ilmu yang perlu dilengkapi, ada promo-promo yang perlu diumumkan. Hihihi.... Tentu saja lebih baik jika semua hal tersebut dimasukkan ke dalam content plan.

Content plan juga akan ‘memaksa’ diri saya sendiri agar istiqomah dalam menjaga rumah ini.

Konsisten Menulis

Jika sudah dibuat content plan, masa iya tidak ditulis juga? Harus dong, ditulis secara konsisten. Kalau tidak, Tetangganet bakal bertanya, mana nih kok rumahnh tidak ada kabarnya? Hehehe..

Membangun Relasi

Coba Tetangganet bayangkan, punya rumah yang menjadi rumah satu-satunya di tengah padang yang tandus. Tidak ada apa-apa di sekitar kita. Tidak ada tetangga yang bertegur sapa. Pasti sedih sekali ya..

Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Tuhan adalah tetangga yang baik. Kami juga ingin punya banyak Tetangganet yang baik di dunia maya. Saling mengunjungi dan saling bertegur sapa.

Untuk itu, saya ingin bergabung dengan berbagai komunitas dan mengikuti berbagai event untuk membangun relasi dengan banyak orang.


Semoga harapan saya menjadikan rumahnh menjadi rumah virtual yang ramah dengan Tetangganet bisa terwujud. Aamiin. Sekian saya kali ini. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Wassalamu’alaykum.

3 Komentar

  1. Halo tetangga, eh. Tetangga atau ibu kost nih soalnya aku mau ngekos di rumah virtual Nur Hidayat. Semangat, Kak. Jaga terus konsistensinya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Kak. Boleh cek di Panduan Nge-Kos Virtual ya.

      Hapus
  2. Kemana saja aku baru baca post ini! Sempat bertanya-tanya tiap mampir kesini sapaannya Tetangganet. Ternyata panggilan kesayangan dari tuan rumah yang super kreatif. Bisa ngekos juga lagi. Menarik konsepnya, kak, semoga Allah mudahkan kakak mengisi konten Blog ini ya.

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar, tapi bukan link hidup ya