The Last Lecture: Cara Meraih Cita-Cita Masa Kecil


Apa yang akan kaulakukan jika kau tahu sisa hidupmu tinggal 6 bulan?

Tentu saja, tidak ada manusia yang tahu sampai berapa lama dia akan hidup. Walaupun dia mendapatkan vonis dokter seperti yang dialami oleh Randy Pausch, bisa saja prediksi dokter meleset. Bisa saja sisa hidupnya lebih pendek atau lebih panjang. Hanya Tuhan yang tahu.

Assalamu'alaykum, Tetangganet, bagaimana kabarnya hari ini? Saya baru saja menyelesaikan sebuah buku berjudul The Last Lecture atau dialihbahasakan sebagai Kuliah Terakhir. Buku ini ditulis oleh Randy Pausch. Pada postingan kali ini, saya ingin membagikan hal-hal yang membuat saya terkesan dari buku ini.

Randy adalah seorang ilmuwan komputer yang sedang berada di puncak karirnya. Seorang ayah dengan tiga anak. Usianya baru 46 tahun. Randy sangat bugar. Namun, tidak ada yang menyangka bahwa kanker pankreas telah menyerangnya. Berbagai metode pengobatan telah dia jalani. Namun, kanker telah menyebar. Vonis dokter 3-6 bulan sisa hidupnya.

Jika tidak ada pengobatan yang dapat menghentikan kankernya, satu-satunya hal yang dapat dia lakukan adalah mempersiapkan diri akan kematian dan memperbaiki kualitas sisa hidupnya.

Mengingat ketiga anaknya yang masih kecil, dia berpikir mungkin saja mereka tidak akan mengingat ayahnya lagi ketika mereka dewasa nanti. Randy memutuskan untuk menulis buku The Last Lecture. 

Buku ini ditulis dari kuliah terakhirnya di Universitas Carnegie-Mellon. Kuliah tersebut telah menginspirasi banyak orang. Salah satunya, Jeffrey Zaslow. Selama 53 hari yang berharga di akhir hidupnya, dibantu oleh Jeffrey Zaslow, tersusunlah sebuah buku yang sarat nasehat bijak. Nasehat bijak yang dia tujukan kepada anak-anaknya kelak, namun juga nasehat bagi semua orang yang membaca buku tersebut.

Buku ini telah menggerakkan hati banyak orang. Dan saya akui, saya adalah salah satunya.



Tentang Buku The Last Lecture

Jangan harap Anda akan mendapatkan sebuah kisah bertahan hidup di buku ini. Randy hampir jarang sekali berbicara tentang kankernya, kecuali di bab-bab awal. Justru para pembaca akan mendapatkan kisah-kisah menarik sejak masa kecil Randy dan bagaimana cita-citanya satu persatu mulai terwujud ketika dia beranjak dewasa.

Yang menarik dari buku ini, menurut saya, adalah bagaimana cara Randy bercerita. Menghubungkan berbagai kejadian yang jaraknya sangat jauh di masa lampau dan mengambil hikmah dari setiap kejadian. Gaya bahasanya juga santai, mengalir saja seperti bercerita kepada seorang kawan.

Buku yang aslinya diterbitkan pada tahun 2008 ini, diterjemahkan dan diterbitkan kembali oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2021. Sudah tiga tahun berselang, memang. Namun, buku ini masih relevan untuk kita baca saat ini.

Pesan Randy Pausch untuk Mewujudkan Cita-Cita Masa Kecil

Tema yang disampaikan Randy di kuliah terakhirnya di Carnegie-Mellon adalah tentang bagaimana cara meraih cita-cita masa kecil.

Layaknya anak kecil lainnya, Randy memiliki angan-angan yang di luar logika. Ingin melayang, ingin menjadi pemain NFL, ingin jadi penulis ensiklopedia, ingin menjadi Kapten Kirk dari Star Trek, ingin memenangkan boneka paling besar di taman bermain, ingin menjadi imagineer Disney adalah beberapa diantaranya. Uniknya, Randy tidak begitu saja mengubur mimpi-mimpinya, bahkan Randy memupuknya dan berusaha mewujudkannya walaupun ada saja halangan yang menghadang. Hingga akhir hidupnya, sebagian besar cita-cita terbesarnya pun telah tercapai.

Dari buku ini, saya mendapatkan banyak sekali nasihat tentang bagaimana cara mewujudkan cita-cita tersebut. Beberapa di antaranya saya tuliskan pada postingan berikut ini.

1. Bawalah Krayon di Sakumu

Sebagai orang dewasa, seringkali kita terlupa bahwa di masa kecil, kita pernah memiliki mimpi-mimpi besar. Bagaimana kita akan mewujudkan mimpi jika kita tidak pernah ingat mimpi apa yang kita miliki di waktu kecil?

Kita juga sering lupa bahwa dulunya, kita adalah seorang anak kecil yang sangat optimis dan berani. Tak jarang kita terpuruk pada rutinitas orang dewasa yang membosankan dan membuat kita pesimis.

Untuk selalu mengingat masa kecil kita, Randy memberikan saran: membawa sepotong krayon kemanapun kita pergi. Sesekali peganglah krayon itu di dekat hidungmu dan hirup aroma krayon itu.  Aromanya dapat mengingatkan kita pada masa kecil kita.

Tentu saja hal ini berhasil untuk Randy karena dia suka menggambar dengan krayondi waktu kecil. Jika kita tidak memiliki memori tentang krayon, bisa saja kita mengambil salah satu benda yang berkesan di masa kecil kita untuk mengingatkan cita-cita kita dahulu.

2. Bersiaplah, Kesempatan Bisa Datang Kapan Saja

Mungkin mimpi kita terlalu konyol. Namun, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, bukan? Bisa jadi, suatu saat nanti muncul kesempatan-kesempatan yang akan mengarahkan kita untuk mewujudkannya.

Randy menceritakan bagaimana impiannya bisa melayang terwujud dengan kesempatannya mendampingi mahasiswanya di salah satu proyek NASA. Ada momen ketika dia tiba-tiba ditelepon untuk menjadi salah satu kontributor Ensiklopedia Dunia. Atau bagaimana bidang yang didalaminya sebagai ilmuwan ternyata sangat berhubungan dengan Disney dan dia mendapatkan kesempatan untuk menjadi Imagineer Disney walaupun hanya sebentar.

“Siapkan diri agar selalu bisa menawarkan sesuatu, karena itulah yang akan membuat kita lebih disambut” (hal.39)

Sebelum kesempatan itu datang, kita harus mempersiapkan diri menjadi versi kita yang terbaik. Ketika kita memiliki suatu keahlian yang mumpuni, maka kita bisa mengubah peluang-peluang itu menjadi jalan menuju tujuan kita. Karena terkadang, versi dikabulkannya doa-doa kita tidak sama persis seperti yang dulu kita bayangkan di waktu kecil.



3. Hambatan itu Diciptakan untuk Orang yang Tidak Benar-Benar Ingin Melewatinya

Jujur deh, ketika kita menginginkan sesuatu, apakah kita benar-benar menginginkannya ataukah hanya sekedar ingin saja?

Randy mengibaratkan rintangan yang datang sebagai ‘dinding batu bata’. Ketika kita sedang berjalan, lalu muncul dinding batu bata yang menghalangi jalan kita, tentunya ada usaha-usaha yang harus kita lakukan untuk menyeberang ke sisi lain dinding bata itu. Entah itu dengan mengitarinya, melompatinya, atau menghancurkannya.

“…dinding bata berfungsi menghentikan orang-orang yang keinginannya terhadap suatu hal tidak terlalu besar. Dinding bata ada untuk menghentikan orang-orang yang lain.” (hal.86)

Ketika kita memiliki cita-cita, milikilah tekad yang kuat dan berikan usaha terbaik untuk meraihnya. Hambatan pasti akan datang. Namun hambatan itu diciptakan agar menyaring orang-orang lain yang tidak seserius kita dalam meraih cita-cita.

“Kehadiran dinding bata punya tujuan. Dinding itu memberikan kita kesempatan untuk menunjukkan seberapa besar kita menginginkan sesuatu.”(hal.93)

Maka, jangan pernah menyerah ketika kita benar-benar menginginkan sesuatu. Kita harus yakin bahwa takdir yang baik sedang menunggu kita.

4. Tidak Ada Salahnya Menerima dan Meminta Bantuan

Tanpa kita sadari, hal yang menghalangi kita dari mendapatkan apa yang kita inginkan adalah diri kita sendiri. Seringkali yang kita anggap ‘dinding batu bata’ adalah dinding semu yang akan menghilang begitu saja ketika kita merubah cara berpikir kita.

Awalnya, Randy menganggap, untuk meraih apa yang kita inginkan, kita harus berusaha dengan kemampuan diri sendiri. Karena itu, dia menolak bantuan dosen pembimbingnya. Ternyata dia salah. Akhirnya dia menyadari, tidak ada salahnya menerima bantuan. Dan seringkali, kita hanya perlu meminta untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Hal ini yang membuat Randy sukses mencapai berbagai Hal yang diinginkannya. Bahkan untuk sekedar duduk di kursi paling depan roller coaster.

“Terkadang kita hanya perlu meminta” (hal. 213)

5. Jangan Mengeluh

“Mengeluh bukan strategi. Waktu dan energi kita terbatas. Setiap detik yang kita habiskan dengan mengeluh tidak akan membuat kita lebih dekat dengan tujuan. Lagipula, mengeluh tidak akan membuat kita lebih bahagia.”(hal.165)
Pernahkah kamu menonton film Winnie The Pooh. Di dalam film itu, ada dua tokoh sahabat Winnie yang memiliki sifat yang berbeda, yaitu Tigger dan Eeyore. Tigger adalah seekor harimau yang selalu ceria dan suka melompat-lompat dengan ekornya. Hidupnya selalu diwarnai dengan optimisme. Sedangkan Eeyore adalah seekor keledai yang pesimis. Jalannya lambat dan lesu.

Menurut Randy, ketika menjalani hidup, manusia punya dua pilihan. Apakah memilih menjadi Tigger ataukah menjadi Eeyore? Randy berkata, dia akan selalu menjadi Tigger. Bahkan sejak kecil dia sudah menjadi Tigger.

Nah, bagaimana denganmu? Apakah kau memilih menjadi Tigger atau menjadi Eeyore?

Buku yang Penuh dengan Quote Terbaik dari Randy Pausch

Membaca buku ini, takhenti-hentinya saya mencatat quote-quote yang inspiratif. Tentu saja tidak semuanya bisa saya tulis di sini. Saya hanya akan menuliskan beberapa di antaranya, yang belum saya tuliskan di atas, namun terlalu saya untuk tidak saya sampaikan di sini.

Saya harap Tetangganet bisa membaca buku ini secara pribadi, sehingga mendapatkan kesan yang lebih mendalam daripada hanya sekedar membaca rangkuman dari saya.

“Tidak semua hal perlu diperbaiki” (hal.101)

Terkadang sebuah kerusakan itu terlalu minor jika dibandingkan dengan reaksi yang kita berikan untuk memperbaikinya. Randy bercerita tentang bagaimana istrinya menabrakkan mobil mereka. Istrinya sudah sangat khawatir Randy akan marah. Namun, Randy memilih untuk tidak menunjukkan rasa kecewa, bahkan menolak untuk memperbaiki mobil peyoknya.

“Pengalaman adalah hal yang kita dapatkan saat keinginan kita tidak terwujud. Dan pengalaman, seringkali, merupakan hal paling berharga yang kita miliki.”(hal.178)

Faktanya, tidak semua cita-cita kita akan terkabul. Tapi tidak masalah. Pengalaman yang kita dapatkan ketika berusaha untuk meraih cita-cita lebih berharga dari tidak terkabulnya keinginan kita.

“Kebenaran bisa membebaskanmu” (hal 119)
Walaupun tidak menyenangkan, kejujuran adalah sikap terbaik yang kita miliki. Kita mungkin akan mendapatkan kepahitan akibatnya di awal, namun pada akhirnya hatimu akan merasa lebih bebas dan tenang.

Ada banyak sekali pelajaran hidup yang dapat kita ambil dari buku The Last Lecture ini. Saya harap Tetangganet dapat membacanya. 

Tetangganet dapat mendapatkan buku ini di toko buku-toko buku favorit Tetangganet, seperti Gramedia. Atau jika ingin membaca versi aslinya dalam Bahasa Inggris, Tetangganet dapat membelinya di toko buku impor seperti Periplus. Selain itu, buku ini bisa juga didapatkan di e-commerce kesayangan Tetangganet untuk mendapatkan harga terbaik. Selamat membaca!


17 Komentar

  1. 'Sebagai orang dewasa, seringkali kita terlupa bahwa di masa kecil, kita pernah memiliki mimpi-mimpi besar'...kutipan saya saya beri warna khusus....memang sering seperti ini karena lebih memikirkan kehidupan saat ini yang harus terus berjalan dan melupakan masa lalu

    BalasHapus
  2. Buku yang menarik dan bermanfaat. Banyak quote yang isinya bagus. Selain itu disebutkan juga cara-cara mewujudkan cita-cita. Terima kasih sharingnya kak.

    BalasHapus
  3. Bagus banget bukunya mbak. Saya terkesan di bagian dinding bata. Iya, betul banget, halang rintang akan menghalaqngi orang yang tekadnya tidak terlalu kuat. Ini bagus buat motivasi diri dan ke anak-anak.

    BalasHapus
  4. Noted banget buat Umma pribadi kejujuran adalah sikap terbaik yang kita miliki. Kita mungkin akan mendapatkan kepahitan akibatnya di awal, namun pada akhirnya hatimu akan merasa lebih bebas dan tenang.

    BalasHapus
  5. Terkadang, kita pontang-panting mencari jalan keluar sampai babak belur. Padahal tidak semua hal perlu kita perbaiki. Tanpa kita sadari, seringkali kita bersikap terlalu keras pada diri sendiri.

    BalasHapus
  6. Terkadang, kita pontang-panting mencari jalan keluar sampai babak belur. Padahal tidak semua hal perlu kita perbaiki. Tanpa kita sadari, seringkali kita bersikap terlalu keras pada diri sendiri.

    BalasHapus
  7. Menarik ya buku the last lecture ini. Aku biasanya kurang tertarik dengan buku terjemahan, tapi sepertinya buku ini layak untuk dibaca karena mengandung banyak quote motivasi. Bisa mengembalikan semangat dan sangat menginspirasi.

    BalasHapus
  8. BUku yang sangat bagus ini, kalau melihat dan membaca ulasannya disini, cara meraih sukses sejak dini ini benar-benar berbeda dari kebanyakan yang sudah umum ada di dalam buku-buku motivasi series.

    BalasHapus
  9. Judul bukunya unik. Ahh ini tentang slice of life ya. Kisah seorang Ayah yang divonis beberapa bulan lagi hidupnya. Aku penasaran sama bukunya. Kalau baca online bisa nggak ya? huhu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada di Ipusnas, Kak. Edisi e-book dari Gramedia online juga ada. Silakan di-browse.

      Hapus
  10. Waaah buku yang akan menginspirasi pembacanya..
    Menarik niih dr reviewnya.. Jadi pengen baca langsung bukunya

    BalasHapus
  11. Waaahh jadi penasaran pengen baca bukunya secara langsung si ini

    BalasHapus
  12. Wahh dari reviewnya jadi pengen baca bukunya langsung..
    Smoga bisa kesampaian buat baca juga

    BalasHapus
  13. Wah, bukunya menarik sekali mbak, aku ingin membacanya juga, banyak oesan moral yang disampaikan penulis untuk pembacanya ya

    BalasHapus
  14. berarti kisah nyata gitu ya kak? dari reviewnya menarik banget buat di baca, pasti banyak motivasi hidup yang di dapat

    BalasHapus
  15. Bagus banget bukunya. Hanya perlu satu buku yang tepat untuk suka membaca. Jelas sekali Randy sudah banyak mengalami banyak naik turun kehidupan, nasehatnya pun sangat pas dengan kondisi kita yang sedang meraih mimpi. aku suka banget dengan kalimat apakah kita benar-benar menginginkannya atau sekadar ingin saja.

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar, tapi bukan link hidup ya