10 Langkah Bijak Merawat Bumi

 

10 Langkah Menjaga Bumi


Assalamu’alaykum, Tetangganet, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga semua Tetangganet dalam kondisi yang baik.

Tahukah Tetangganet, bumi kita ini sedang tidak baik-baik saja? Berbagai kerusakan telah terjadi di muka bumi akibat ulah tangan manusia. Wajarlah jika di setiap sisi bumi sering terjadi bencana, seperti kebakaran hutan, banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya. Banyak spesies hewan dan tanaman terancam punah karena habitatnya terganggu. Pemanasan global tak terelakkan. Polusi udara, tanah, dan air terjadi di kota-kota di seluruh dunia, sampai-sampai kita menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar. Sedihnya….

Memang, ketika kita membangun peradaban kita, ada beberapa hal yang perlu kita korbankan. Namun, bisakah kita meminimalisir pengorbanan itu? Bisakah kita mencegah bumi dari kerusakan lebih lanjut? Bisakah kita kembali hidup harmonis dengan seluruh makhluk Allah yang lain?

Sebagai seorang individu, mustahil kita dapat mengembalikan bumi seasri semula. Namun, coba bayangkan jika setiap individu di muka bumi ini mengambil satu langkah kecil yang bisa mereka lakukan untuk merawat bumi. Bukankah kebaikan kolektif ini akan memberikan perbedaan?

Pada artikel kali ini, saya ingin menyarankan, bukan hanya satu, tetapi sepuluh langkah yang bisa kita lakukan untuk turut menjaga bumi. Tetangganet bisa memilih salah satunya untuk dipraktikkan. Jadikan sebagai sebuah komitmen. InsyaAllah, satu langkah kecil ini akan dicatat sebagai suatu kebajikan.

Menanam bibit pohon

1. Menanamlah

Tetangganet sadar nggak sih, bumi kita rasanya semakin sesak. Semakin banyak manusia membuat bangunan di muka bumi menutupi tanah yang dulunya tertutupi vegetasi tanaman dan pepohonan. Semakin sedikit jumlah pohon, namun jumlah populasi manusia di muka bumi selalu bertambah.

Menurut Kompas.com, setiap orang membutuhkan oksigen yang diproduksi oleh sekitar tujuh atau delapan pohon dewasa dalam setahun. Jika dalam satu keluarga terdiri dari empat orang, berarti perlu sekitar 28-32 pohon yang mensuplai kebutuhan oksigen keluarga tersebut. Wah, banyak juga ya!

Memang tidak semua orang memiliki lahan yang luas untuk menanam pohon. Namun setidaknya, kita bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada seperti teras atau balkon, dengan menanam tanaman kecil menggunakan pot. Kita juga bisa menanam tanaman dalam rumah (indoor house plant) yang akhir-akhir ini sedang marak.

Jika kita memakan buah yang berbiji, tanamkan bijinya ke dalam tanah. Atau, seperti yang orang jaman dulu lakukan, lemparkan saja ke tanah agar bisa tumbuh dengan sendirinya. Mungkin biji itu tidak akan menghasilkan buah yang besar seperti yang kita makan. Namun, paling tidak, dari biji tersebut akan tumbuh tanaman kecil yang berkontribusi meningkatkan oksigen di sekitar kita.

Baca juga: 5 Manfaat Berkebun di Rumah


Air sungai yang jernih habitat bagi makhluk hidup

2. Lestarikan Air

Banyak yang berpendapat bahwa jumlah air di muka bumi akan selalu sama, karena ada siklus air. Namun, jumlah air yang tidak tercemar tentu saja akan selalu berkurang setiap waktunya. Setiap kali kita mencampurkan air dengan sabun, deterjen, atau zat kimia lain, akan membutuhkan waktu yang lama bagi air tersebut untuk kembali ke wujudnya yang murni. Pernahkah Tetangganet melihat aliran sungai yang terpolusi? Bagaimana kehidupan makhluk hidup di sungai itu, ya?

Bagaimana caranya kita bisa melestarikan air? Tetangganet bisa melakukan beberapa langkah berikut:
  1. Gunakan air dengan hemat.
  2. Segera perbaiki jika ada keran atau pipa yang bocor
  3. Gunakan kembali air bekas wudhu, air AC, atau air bekas mencuci sayur untuk keperluan menyiram tanaman
  4. Gunakan deterjen yang ramah lingkungan
  5. Jangan membuang sampah di saluran air atau sungai

Transportasi publik seperti bus lebih efisien daripada mobil pribadi

3. Gunakan Kendaraan Umum

Penggunaan kendaraan pribadi secara tidak efektif juga menghabiskan sumber daya alam dan menyumbangkan lebih banyak polusi bagi lingkungan. 

Jika Tetangganet pergi ke tempat yang dekat, pertimbangkan untuk berjalan kaki atau bersepeda. Jika hendak bepergian sendirian dalam jarak yang jauh, pertimbangkan naik kendaraan umum.

Dengan naik kendaraan umum, selain mengurangi kemacetan, kita juga dapat mengurangi polusi udara. 

Coba Tetangganet perhatikan gambar di atas. Jika sebuah bus pada gambar bisa memuat 50 penumpang, luasan yang sama hanya dapat menampung sekitar tiga mobil. Apalagi jika setiap mobil hanya berisi 1 penumpang, maka penggunaan sumber daya alamnya tentu sangat tidak efisien.


Membiasakan berjalan kaki di lingkungan kampus bersama teman kuliah

4. Budayakan berjalan kaki

Saya memperhatikan, banyak sekali pengguna motor di Indonesia yang menggunakan motor untuk jarak yang sangat dekat. Iya sih, memang praktis dan cepat. Namun, jika Tetangganet sedang tidak dalam kondisi terburu-buru, cobalah mempertimbangkan untuk berjalan kaki.

Berjalan kaki, selain lebih menyehatkan tubuh, tentunya juga lebih ramah lingkungan. Kendala seperti merasa aneh jika berjalan kaki sendiri, atau tidak adanya trotoar yang layak, sebenarnya akan teratasi dengan sendirinya jika ada lebih banyak orang yang berjalan kaki. Maka, solusinya dengan mengajak semakin banyak orang berjalan kaki.

Saya sangat mengapresiasi ketika melihat banyak institusi mulai menggalakkan budaya berjalan kaki dan bersepeda. Misalnya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ketika pemangku kebijakan memiliki komitmen terhadap lingkungan, tentu masyarakat tak ragu untuk berperan serta. Semoga semakin banyak organisasi dan lembaga yang menggerakkan budaya berjalan kaki dan bersepeda.

Mematikan saklar lampu apabila sudah tidak digunakan

5. Hemat Listrik

Listrik ternyata menggunakan sumber daya yang cukup besar. Baik itu yang sumbernya dari batu bara, minyak bumi, maupun gas. Bahkan apabila sumber daya yang digunakan adalah sumber energi terbarukan seperti air, angin, maupun sinar matahari, produksi listrik tetap menggunakan sumber daya lain untuk peralatan, perawatan, dan distribusinya.

Oleh karena itu, gunakanlah listrik dengan hemat dan bijaksana. Matikan alat elektronik apabila sedang tidak digunakan. Pilihlah alat elektronik yang berlabel hemat energi.

Berbelanja dengan penuh kesadaran

6. Bijak Berbelanja

Tahukah, Tetangganet, kebiasaan konsumsi kita juga sangat berpengaruh bagi lingkungan. Ketika konsumsi kita berlebihan, secara tidak langsung kita juga memakai sumber daya alam secara berlebihan. Belum lagi, jika sisa konsumsi kita tidak diolah dengan baik. Jadilah kita menjadi penyumbang limbah bagi lingkungan.

Namun, kita sebagai konsumen memiliki kebebasan untuk membuat keputusan ketika kita hendak membeli suatu barang, bukan? Dengan keputusan berbelanja yang bijak, kita dapat memperkecil dampak yang kita berikan pada lingkungan.

Sebelum membeli suatu barang, kita pertimbangkan dulu apakah kita benar-benar membutuhkan barang tersebut ataukah sebetulnay fungsi barang tersebut dapat digantikan dengan barang lain yang sudah kita miliki. Selain itu, pertimbangkan untuk menyewa atau membeli barang bekas.

Semakin rumit proses produksi sebuah barang, maka semakin banyak sumber daya alam yang digunakan dan semakin kompleks limbahnya. Contohnya saja, bandingkan ketika kita memilih membeli ultraprocessed food (UPF) dengan ketika kita membeli sayur dan buah dalam bentuk aslinya. Tentu saja untuk membuat UPF, diperlukan banyak sumber daya untuk produksinya di pabrik. Selain itu, kita pasti harus membuang kemasan yang belum tentu ramah lingkungan. Namun ketika kita membeli sayuran, limbah sayuran masih bisa kita manfaatkan lagi sebagai pupuk.

Ketika berbelanja, pilihlah produk yang proses produksinya paling sederhana. Selain lebih sehat, kita bisa lebih hemat dan tentu saja semakin cinta dengan lingkungan.


Berbelanja di toko kelontong tetangga

7. Beli Produk Lokal

Selain proses produksi suatu barang yang mempengaruhi penggunaan sumber daya alam, distribusi barang juga banyak menghabiskan sumber daya alam, lho. Proses pengiriman suatu barang tentunya akan menghabiskan bahan bakar dan juga material bahan untuk packaging.

Dengan semakin gencarnya jual-beli online, semakin banyak juga bahan bakar yang digunakan untuk menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

Jika memungkinkan, berbelanjalah di pasar terdekat atau warung tetangga. Selain menghidupkan ekonomi komunitas kita sendiri, berbelanja produk lokal juga meminimalisir habisnya sumber daya alam karena proses distribusi.

memperbaiki alat elektronik

8. Perbaiki Alat yang Rusak

Dengan adanya otomasi dan produksi massal, biaya produksi berbagai jenis barang memang menjadi semakin murah. Jika barang Tetangganet rusak, saya yakin Tetangganet akan lebih memilih membeli barang yang baru ketimbang memperbaikinya, karena biaya perbaikan bisa jadi tidak jauh berbeda dengan harga barang baru. Lalu, bagaimana nasibnya barang yang lama? Tentu saja dibuang.

Jika memperbaiki atau mengganti suku cadang memungkinkan, pilihlah dua opsi ini. Memang sedikit merepotkan. Namun, Tetangganet bisa mencegah lebih banyak limbah yang harus diolah kembali agar tidak mencemari bumi. Limbah, yang muncul dari proses produksi barang baru dan dari pembuangan barang yang rusak, tidak semuanya dapat diolah dengan sempurna. Jika kita bisa mencegah lebih banyak residu pengolahan limbah ini dari mencemari bumi, kenapa tidak kita lakukan?


Mencegah sampah sisa makanan

9. Habiskan Makananmu

Menurut laman databoks.katadata.co.id, data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2023 menunjukkan bahwa 41% sampah berasal dari sisa makanan. Sedangkan menurut sumbernya, 39,1% dari total volume sampah berasal dari rumah tangga. Bukankah fakta ini menyedihkan jika kita lihat pada tahun 2022 masih ada 735,1 juta penduduk bumi berada dalam kondisi kelaparan?

Mari kita ubah statistik ini dengan satu komitmen sederhana: menghabiskan makanan di piring kita masing-masing.

Seringkali kita merasa sangat ingin makan makanan tertentu sehingga kita terdorong untuk mengambil makanan melebihi porsi yang dapat kita konsumsi. Padahal setelah beberapa saat kita makanya pada kenyataannya lambung kita merasa terlalu penuh, dan sisa makanan pun akhirnya dibuang.

Cobalah untuk menahan nafsu makan berlebih dan mengambil makanan sesuai porsi yang pasti kita habiskan. Toh, jika Tetangganet masih merasa lapar, Tetangganet masih bisa tambah, bukan?

Bersama-sama melindungi bumi dari kerusakan lebih lanjut

10. Sebarkan Kesadaran Merawat Bumi

Kalau satu tangan mengetuk pintu tidak terdengar, mungkin seribu tangan mengetuk bisa memberikan perbedaan. Yuk, ajak orang-orang di sekitar kita untuk mulai peduli dengan lingkungan. Tak perlu muluk-muluk, cukup membuat hati mereka ikut berempati dan mengikuti satu jejak langkah kecil kita, sudah sangat berarti.

Jika semakin banyak orang menanam, berhemat dengan air dan listrik, bersikap bijak dalam konsumsi mereka, saya yakin kita bersama dapat mengurangi laju kerusakan di muka bumi. Tularkan ilmu ini ke anak cucu kita, maka insyaAllah menjadi amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Aamiin.

Tak ada kebaikan yang terlalu kecil


Selain sepuluh poin di atas, masih banyak lagi langkah yang dapat kita ambil untuk berkontribusi merawat bumi. Semoga di lain kesempatan, saya dapat berbagi lebih banyak mengenai gaya hidup sadar lingkungan.

Semoga artikel ini bermanfaat. Sampai jumpa pada postingan selanjutnya. Wassalamu’alaykum.

Referensi

Catatan: Semua gambar dibuat menggunakan Canva Free Elements

2 Komentar

  1. Sejak era ojek online, aku makin jarang pakai kendaraan umum lagi, pdhal dulu sampai bikin cerita angkot di blog lama saking anak angkot banget

    BalasHapus
  2. Melestarikan dan memelihara bumi adalah kewajiban kita semua yang bisa dimulai dari lingkungan sekitar kita. Dengan melakukan langkah-langkah tersebut di atas, Insya Allah akan mengurangi efek kerusakan bumi yang sebagian besar disebabkan karena ulah manusia.

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar, tapi bukan link hidup ya