Tahukah Tetangganet, menurut data Kementrian Lingkungan Hidup tahun 2023, rumah tangga adalah penyumbang sampah terbesar di Indonesia. Sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi limbah yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan hidup. Pada artikel ini, saya ingin berbagi cara penanggulangan limbah rumah tangga agar tidak menjadi ancaman bagi lingkungan hidup.
Assalamu’alaykum, Tetangganet! Bagaimana kabarnya hari ini?
Selama manusia hidup, manusia pasti akan terus menghasilkan sisa konsumsi. Contohnya, ketika kita makan ayam goreng, tentu ada tulang yang kita sisakan. Belum lagi jika kita mendapatkan ayam goreng tersebut dengan cara membeli online, pasti ada kemasan yang terbuang, bukan?
Manusia tidak akan bisa berhenti memproduksi sisa konsumsi. Sayangnya, sisa konsumsi yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Bukan hanya pabrik dan industri saja yang menghasilkan limbah. Akan tetapi rumah tangga juga dapat memproduksi limbah.
Macam-Macam Limbah Rumah Tangga
Apa saja jenis limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga?Sesuai wujudnya, limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi tiga kategori: limbah padat, limbah cair, dan limbah gas.
- Limbah padat misalnya potongan sayur dan buah, plastik kemasan, kertas, kardus, dan lain sebagainya.
- Limbah cair misalnya air bekas mandi, cuci piring, atau cuci baju.
- Limbah gas bisa berasal dari kendaraan bermotor, sisa memasak, atau membakar sampah.
Limbah juga dapat dikategorikan berdasarkan proses penguraiannya, yaitu limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik dapat dengan mudah diuraikan secara alami. Contohnya potongan sayur dan kulit buah. Walaupun mudah terurai di alam, limbah organik dapat menjadi sumber penyakit apabila tidak ditangani dengan baik.
Sedangkan limbah anorganik tidak mudah atau bahkan tidak dapat sama sekali diuraikan secara alami. Misalnya plastik. Pernah dengar berita tentang pencemaran laut oleh limbah plastik? Sayang sekali, limbah anorganik ini tidak akan hilang begitu saja di alam. Semakin banyak terakumulasi, tentu saja semakin mengganggu kelestarian alam.
Selain itu, terdapat juga limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Limbah B3 yang tidak dikelola dengan baik akan langsung meracuni dan membahayakan lingkungan sekitar. Memang bisa rumah tangga menghasilkan limbah B3? Tentu saja.
Ada banyak contoh limbah rumah tangga yang termasuk limbah B3, seperti baterai, peralatan elektronik yang sudah rusak dan tidak terpakai, pestisida, termometer merkuri, dan masih banyak lagi.
Statistik Komposisi Sumber Sampah 2023 (sumber: databoks.katadata.co.id) |
Cara Penanggulangan Limbah Rumah Tangga
Lantas, bagaimana cara penanggulangan limbah rumah tangga yang tepat? Karena jenis limbah ini sangat kompleks, ada banyak metode yang perlu kita lakukan untuk menanggulangi limbah rumah tangga. Berikut ini saya berikan beberapa cara yang bisa Tetangganet adopsi di lingkungan rumah Tetangganet.1. Upayakan mencegah timbulan limbah
Sebelum membeli atau mengkonsumsi apapun, sebaiknya kita memikirkan timbulan sampah apa yang akan muncul dari kegiatan konsumsi ini. Apakah ada kemasan yang akan tersisa? Seberapa banyak sampah yang akan dihasilkan? Apakah kita bisa mengolahnya secara mandiri?Jika Tetangganet bisa memilih, pilihlah benda yang paling sedikit menimbulkan sampah. Misalnya, ketika kita membeli minuman, kita memilih untuk tidak menggunakan sedotan plastik. Atau ketika beli makanan di warung, kita memilih untuk membawa wadah sendiri atau makan di tempat agar tidak menimbulkan sampah kemasan.
Semakin sedikit timbulan sampah yang kita hasilkan, semakin mudah bagi kita utnuk mengelolanya nanti.
2. Pilahlah sampah sesuai jenisnya
Memilah sampah berdasarkan jenisnya memudahkan kita ketika nantinya akan mengelola sampah. Mnimal, pisahkan sampah organik dan anorganik karena sampah yang tercampur akan menimbulkan bau yang tidak sedap.Lebih baik lagi, jika sampah anorganik dapat dipilah lagi secara lebih spesifik, misalnya botol minum, plastik kemasan snack, plastik kresek, dan lain-lain.
Siapkan wadah yang layak dan berilah label. Ketika tempat pemilahan sampah terlihat estetik, kita pun makin semangat mengelola sampah.
3. Lakukan Pengomposan Mandiri di Rumah
Tahukah Tetangganet bahwa 60% dari limbah rumah tangga berasal dari bahan organik. Saya sendiri pernah melakukan trash audit pada kegiatan konsumsi di rumah kami dan terbukti 88% sampah berasal dari sampah organik.Memang kebanyakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah memiliki fasilitas untuk mengolah sampah organik. Namun, Jika kita dapat mengolah sampah organik ini secara mandiri di rumah, kita dapat mengurangi beban kerja TPA hingga 60%. Luar biasa bukan?
4. Setorkan Sampah Anorganik ke Bank Sampah atau Waste Management
Sebagian besar dari sampah anorganik yang dihasilkan rumah tangga sebenarnya masih bisa dimanfaatkan kembali. Setorkan sampah terpilah ke bank sampah agar dapat didaur ulang menjadi benda yang lebih bermanfaat. Selain itu, nasabah bank sampah juga bisa mendapatkan uang dari sampah yang disetorkan, lho!Kuncinya, pilahlah sampah anorganik sesuai kategori yang ditentukan bank sampah. Biasanya bank sampah menerima plastik botol air minum kemasan, plastik kresek, plastik keras, logam, kaca, kertas, kardus, dan lain sebagainya.
Jika di sekitar Tetangganet tidak ada bank sampah, Tetangganet juga bisa memanfaatkan jasa waste management. Jasa waste management telah tersebar di berbagai kota di Indonesia, misalnya waste4change, kertabumi recycling center, dauresik, dan lain sebagainya.
5. Gunakan Zat Pembersih alami
Penggunaan bahan-bahan kimia yang sulit terurai di alam dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Contohnya, ketika kita mandi menggunakan sabun mandi komersil, air bekas mandinya dapat mencemari lingkungan.Gunakan sabun alami seperti sabun learak atau sabun ecoenzyme yang aman bagi lingkungan. Cara membuat sabun lerak dan ecoenzyme pun mudah. Ampasnya pun dapat dimasukkan ke dalam komposter.
Tetangganet juga dapat menggunakan sabun komersil asalkan produk tersebut sudah bebas dari SLS, Paraben, dan bahan berbahaya lainnya.
Data Trash Audit Pribadi Juli 2023 (data pribadi) |
Data Trash Audit Pribadi September 2023 (data pribadi) |
Tantangan dalam Menanggulangi Limbah Rumah Tangga
Menanggulangi limbah rumah tangga memang penuh tantangan. Edukasi anggota keluarga sangat penting agar Tetangganet tidak lelah sendiri ketika mengelola sampah. Libatkan anak-anak ketika Tetangganet sedang memilah. Ajak mereka berpikir sebelum memutuskan untuk jajan sesuatu. Ceritakan apa akibatnya jika kita tidak mengelola sampah rumah tangga dengan baik.Bergabung dengan komunitas akan sangat membantu Tetangganet dalam menghadapi tantangan dalam pengolahan limbah rumah tangga. Komunitas yang sevisi dan semisi akan meningkatkan motivasi Tetangganet. Komunitas juga jadi tempat untuk mendapatkan informasi mengenai pengelolaan limbah yang baik.
Saya sendiri sudah tergabung dengan komunitas belajarzerowaste secara daring. Walaupun hanay bertemu di grup Whatsapp, namun banyak insight yang bisa saya dapatkan dari komunitas tersebut. Komunitas ini juga mengadakan kelas belajar zero waste setiap tahunnya. Tetangganet dapat mempelajari lebih lanjut tentang komunitas tersebut di Instagram @belajarzerowaste_id.
Manfaat Pengolahan Limbah Rumah Tangga Secara Mandiri
Dengan mengolah limbah rumah tangga secara mandiri, ada banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan.Dengan mengompos secara mandiri, kita bukan hanya menurunkan beban kerja TPA, namun juga mendapatkan pupuk organik yang bisa kita gunakan untuk berkebun di pekarangan rumah.
Dengan memilah dan menyalurkan sampah anorganik kepada pihak yang dapat mendaur ulangnya kembali, kita juga telah membantu perekonomian sirkuler di Indonesia.
Selain itu, kita juga mendapatkan hati yang tenteram dan damai karena lingkungan kita bersih, sehat, bebas polusi baik di darat, laut, maupun udara.
Kesimpulan
Dengan cara penanggulangan limbah rumah tangga yang tepat, kita bisa mengurangi dampak kerusakan di muka bumi. Satu langkah kecil di rumah tangga Tetangganet bisa membuat perbedaan yang besar bagi lingkungan hidup. Yuk, semangat jaga satu-satunya bumi kita! Wassalamu’alaykum!Referensi
- https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/35c9f7d24c35db6/rumah-tangga-sumber-sampah-terbesar-indonesia
- https://databoks.katadata.co.id/layanan-konsumen-kesehatan/statistik/dd2b918d544ebff/komposisi-sampah-di-indonesia-didominasi-sampah-organik
4 Komentar
Jadi ingat orangtuaku di kampung yang benar-benar zerowaste. Sampah selalu dipilih, organik bisa jadi pakan ternak atau pupuk. Sampah plastik dan sejenisnya dikumpulkan bersama warga lainnya untuk diolah jadi bahan bakar. Padahal di kampung sampah masih terbilang lebih sedikit daripada di kota, sementara aku yang tinggal di kota masih angot-angotan, huhu, efek pindah-pindah kota. #alasan
BalasHapusPR besar bagi saya nih, baru pengurangan dan pemilihan sampah yang dilakukan,semoga selanjutnya dimudahkan untuk belajar membuat kompos dengan lahan terbatas di kelas online bulan depan
BalasHapusPR besar nih bagi saya yang baru memilah sampah dan mengurangi pemakaian sampah
BalasHapusSampah menjadi permasalahan yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan dengan baik. Dengan beberapa cara diatas, kita bisa turut serta dalam gerakan zero waste untuk melestarikan bumi ini.
BalasHapusSilakan tinggalkan komentar, tapi bukan link hidup ya