Sosok Pahlawan untuk Para Blogger Cupu

 

gurunya para blogger pemula

Assalamu’alaykum, Tetangganet. Bagaimana kabarnya hari ini? Kali ini saya ingin membawakan kisah tentang kepahlawanan. Walaupun bukan sedang momen Hari Pahlawan 10 November tak apa lah ya.

Artikel ini ditulis untuk turut memeriahkan Kontes Blog yang diselenggarakan oleh Aplikasi Super. Aplikasi Super adalah sebuah aplikasi yang membantu para pedagang untuk merintis usahanya dan menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi para penduduk yang tinggal di kota-kota kecil dan daerah terpencil. Yuk, tunjukkan apresiasi untuk pahlawan di sekitar Tetangganet dengan mengikuti kompetisi ini!

Nah, mari kita mulai bercerita!

Sekelumit kisah yang saya dengar dari dosen kimia saya, ketika saya dulu kuliah di Turki. Beliau bercerita tentang masa beliau dan keluarga harus tinggal di Amerika Serikat karena sedang menempuh pendidikan lanjut. Sang putra kala itu masih duduk di bangku TK. Ketika di Amerika, sang putra mengenal sosok-sosok pahlawan seperti Spiderman dan Superman.

Begitu studi selesai dan mereka harus kembali ke Turki, tentu saja sang anak harus beradaptasi dengan sistem pendidikan yang baru. Di Turki, sang putra dikenalkan sosok pahlawan pendiri Republik Turki bernama Mustafa Kemal Ataturk. Terjadilah perdebatan ala anak-anak tentang siapakah pahlawan yang lebih hebat. Spiderman kah? Superman kah? Atau Ataturk? Hingga akhirnya sang anak bertanya dengan polosnya, “Memangnya Ataturk bisa terbang?”

Arti pahlawan dan ilustrasi pahlawan menurut anak-anak


Tentunya membayangkan kisah ini saja, Tetangganet pasti sudah merasa geli ya. Ya gambaran anak-anak tentang dunia begitu menggemaskan. Pahlawan bagi mereka adalah sosok yang hebat dan dipuja, dengan kekuatan super dan kostum yang hebat. Pahlawan tak akan mati ditembus peluru, bisa mendengar rintihan permintaan tolong sekecil apapun dari seluruh penjuru dunia. Jikapun benar demikian, Tetangganet pasti bisa membayangkan betapa stresnya jadi pahlawan ya. Kita saja mendengar rengekan tak henti-henti anak kita saja sudah tidak betah. Hehehe..

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pahlawan didefinisikan sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Ada banyak tokoh yang diberi gelar pahlawan nasional karena keberaniannya melawan penjajahan, seperti Cut Nyak Dien, Jenderal Soedirman, dan Pangeran Diponegoro. Ada juga yang diberikan gelar pahlawan karena kontribusinya bagi masyarakat seperti RA Kartini dan Ki Hajar Dewantara.

Menurut saya pribadi, pahlawan adalah sosok yang rela berkorban. Pahlawan tak perlu memiliki sayap, maupun kekuatan super. Namun pengorbanannya yang tanpa pamrih, agar dapat menolong orang lain lah yang menjadikannya pahlawan

Tentu ada banyak orang yang rela berkorban di sekitar kita.

Pada postingan kali ini, saya ingin menceritakan seorang pahlawan istimewa di mata saya. Saya katakan istimewa, karena apa yang beliau lakukan memberikan dampak yang besar, bukan hanya bagi saya, tapi juga banyak orang lain.

Pahlawan itu bernama Marita Ningtyas. Seorang ibu dua orang anak yang juga adalah seorang blogger. Lahir di Salatiga dan besar dengan kisah hidup yang luar biasa. Namun, alih-alih terkungkung oleh kehidupannya sendiri, beliau keluar dari dunianya dan membuka kelas blogging gratis untuk pemula. Kelas tersebut bernama Blogspedia Coaching. Hingga saat tulisan ini diposting, sudah ada dua angkatan yang lulus, dan angkatan ketiga pun sudah dimulai. Saya merupakan salah satu lulusan angkatan pertama.

Marita Ningtyas Guru blogger pemula
Coach Marita bersama keluarga


Dari kelas blogging dasar inilah terlahir blogger-blogger baru di kancah blogging yang sudah didominasi oleh para ahli. Dari awalnya masih takut-takut untuk membuat blog sendiri, hingga akhirnya dapat menjadi blogger profesional dan mendapatkan pemasukan dari dunia blogging. Beberapa nama yang kemudian menjadi blogger profesional di antaranya Nimas Achsani, Pida Alandrian, Yonal Regen, dan Zakia Wida.

Coach Marita sangat sabar dalam membimbing murid-muridnya. Bahkan sebelum angkatan ketiga dimulai, Coach Marita pun membuka kelas offline di rumahnya, walaupun masih terbatas dengan tempat yang ada. Kelas ini tentu saja sangat membantu terutama untuk ibu-ibu rumah tangga tidak ada pengalaman sama sekali membuat blog, apalagi urusan koding pemrograman.

Tetangganet bisa bayangkan nggak sih, harus meladeni pertanyaan yang paling simple sekalipun, harus koreksi tugas sekian banyaknya, harus memberi feedback yang membangun, untuk puluhan blogger-blogger yang tulisannya saja masih acak kadut seperti saya, hingga kami bisa membangun konsistensi blogging. Dan itu semua Coach Marita lakukan gratis, tanpa dibayar sepeser pun. MasyaAllah.

Tak semua murid beliau menjadi blogger profesional, memang. Tetapi dari metodenya yang menekankan kepada The Big Why kami masing-masing, saya merasa telah menemukan diri saya sendiri. Dan ini adalah hal yang, menurut saya pribadi, lebih besar daripada sekedar cuan yang dihasilkan dari nge-blog.

Selepas lulus dari kelas pun kami tidak dibiarkan begitu saja, terlunta-lunta sendiri di dunia blog yang sudah dipenuhi oleh segala macam terminologi yang asing dan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Kami dibuatkan wadah berupa Whatsapp Group untuk bisa saling menyemangati, saling memberi solusi apabila ada masalah dengan blog kami, dan saling berbagi ilmu tentang apapun. Istilahnya, ketika kami sudah mulai terseok-seok mengikuti ritme kerja, grup Blogspedia lah tempat kami kembali.

Hadiah untuk Coach Marita

Jika saya ditanya, hadiah apa yang patut diberikan kepada Coach Marita, entahlah saya tidak tahu. Jasa beliau terlalu besar untuk diberikan sesuatu sekedar materi. Jelas, saya tidak ada kemampuan untuk memberikan apapun untuk beliau. Saya hanya berharap Allah berikan segala kebaikan dunia dan akhirat untuk beliau, kesehatan hingga akhir hayat untuk beliau dan seluruh keluarga beliau, dan pahala yang tak pernah putus karena beliau telah ajarkan kami ilmu yang bermanfaat.

Baiklah, sekian untuk cerita saya hari ini tentang seorang sosok pahlawan di kehidupan saya. Semoga bisa menjadi inspirasi untuk Tetangganet. Kalau Tetangganet ingin berbagi cerita tentang pahlawan di sekitar Tetangganet, boleh kok tulis di kolom komentar ya. Sampai jumpa di cerita berikutnya. Wassalamu'alaykum..

2 Komentar

  1. Jadi penasaran sama blogspedia, lumayan tertarik buat cari tau dan ikutan. Sosok Ibu Marita ini ternyata punya pernah berjasa dalam mendidik pemula yang ingin mendalami blog. Suskes buatnIbu Marita dan Kakak. ^^

    BalasHapus
  2. Masya Allah, betapa mulianya Coach Marita. Semangat ikut kompetisinya ya kak!

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar, tapi bukan link hidup ya