Mempersiapkan Anak Tanggap Gempa

Assalamu’alaykum, Tetangganet? Apakah Tetangganet mendengar kabar gempa hari ini? Ataukah Tetangganet merasakan getaran gempanya secara langsung? Tadi pagi tersiar kabar terjadinya gempa di Pacitan, Jawa Timur. Semoga saudara-saudara kita yang terkena musibah ini baik-baik saja ya.

Gempa adalah salah satu bencana yang sering terjadi di negeri kita. Kita tidak akan pernah tahu kapan dan dimana gempa akan terjadi. Semua itu adalah rahasia Allah. Namun, karena di negeri kita sudah sering terjadi gempa, maka ada baiknya untuk mengetahui apa-apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi gempa.

Pentingnya Edukasi Anak Tentang Gempa


Saya masih ingat ketika saya masih SD, terjadi gempa kecil di daerah saya tinggal. Saat itu saya sedang berada di rumah bibi, seperti biasa, main sepulang sekolah. Saat itu saya sedang makan siang bersama sepupu saya, ketika saya menyadari lampu dan kabel yang menggantung di langit-langit rumah bibi, berayun-ayun.

Seketika bibi saya berteriak “Lindu!” (artinya gempa) dan meneriaki kami agar segera keluar dari rumah. Kami yang saat itu belum pernah mendengar kata lindu, hanya menatap bibi dengan aneh, tak paham dengan maksud beliau. Akhirnya karena bibi terus berteriak memanggil, kami pun keluar dari rumah. Alhamdulillah, walaupun kami sempat berlama-lama di dalam rumah, tidak ada suatu kecelakaan apapun yang menimpa kami maupun keluarga.

Namun, dari kejadian ini, saya menyadari pentingnya edukasi mengenai gempa diberikan tidak hanya kepada orang tua, tetapi juga anak-anak. Edukasi ini menjadi penting, terlebih ketika anak sedang tidak sedang bersama orang tua, guru, ataupun orang dewasa lain yang menjaga mereka. Bisa jadi gempa terjadi ketika anak sendirian di rumah, atau sedang bermain dengan temannya di rumah orang lain, atau sedang melakukan kegiatan lainnya. Anak harus diajarkan tindakan yang harus mereka terapkan ketika gempa terjadi.

Beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah di Indonesia memang telah mengajarkan tentang kebencanaan kepada para peserta didiknya. Namun, tidak ada salahnya jika orangtua juga mengajarkan kepada anak-anak mereka apa yang harus mereka lakukan ketika terjadi gempa.

Berikan Pemahaman tentang Gempa

Jika anak belum pernah memiliki pengalaman tentang gempa sama sekali, ada baiknya jika orangtua menceritakan atau mensimulasikan apa itu gempa dan apa saja tanda-tandanya.

Kalau Tetangganet tinggal di Bandung dan sekitarnya, bisa mengunjungi Museum Geologi Indonesia. Di museum tersebut, ada alat simulasi gempa dalam ruangan. Anak-anak bisa mencoba simulator tersebut, untuk merasakan sendiri rasanya gempa di dalam ruangan.

Buat Role Play Terjadinya Gempa

Setelah anak paham mengenai gempa, buatlah skenario role play yang bisa diperankan anak-anak ketika terjadi gempa. Lakukan role play bersama anak-anak. Misalnya,

  • Ketika terjadi gempa anak-anak diminta berlindung di bawah meja agar terhindar dari barang-barang yang bisa jatuh.
  • Ketika gempa telah berhenti, instruksikan anak keluar rumah sambil melindungi kepalanya.
  • Minta anak pergi menuju titik kumpul yang sudah disepakati sebelumnya. Pilihlah titik kumpul yang jauh dari bangunan, pepohonan, dan tiang listrik yang berpotensi tumbang. Pilihlah titik kumpul di daerah yang lebih tinggi apabila Tetangganet tinggal di daerah pesisir.

Buatlah Pantun Berima atau Lagu tentang Gempa

Untuk memudahkan anak mengingat apa yang sudah diajarkan, bisa juga Tetangganet menciptakan pantun atau lagu tentang apa yang harus dilakukan ketika gempa. Latihlah anak untuk mengulanginya beberapa kali pada beberapa kesempatan yang berbeda. Pantun atau lagu, selain memudahkan anak untuk mengingat, juga dapat membuat anak menjadi lebih tenang dan tidak panik.


Semoga saran-saran di atas bermanfaat ya. Dan semoga kita semua dihindarkan dari musibah. Wassalamu’alaykum.

6 Komentar

  1. Ini menarikk, aku biasanya kalo tentang anak bacanya tentang lebih ke parenting. Baru ini aku nemu yang menanggulangi bencana begini. Mantapp.

    BalasHapus
  2. Jadi ingat pernah menonton simulasi terjadi gempa di Jepang, anak-anak sekolah dasar diberi pemahaman tentang gempa sebaik mungkin, pantas lah anak-anak di sana tanggap sekali

    BalasHapus
  3. Wah iya benar juga, waktu SD cuma diberi materi tentang gempa. Tapi nggak ada role play atau simulasi apapun, sampai remaja baru tahu ketika browsing sendiri. Bagus nih masuk materi di sekolah.

    BalasHapus
  4. wah infonya bermanfaat ni, meskipun tempat ku belum pernah terjadi gempa tapi tetap butuh penanggulangan sih menurut ku

    BalasHapus
  5. Mengajarkan anak-anak tentang bencana alam penting juga ya

    BalasHapus
  6. Jadi inget aku waktu dulu seneng aja malah pas ada gempa, kurang bgt pengajaran ttg hal ini. Anak perlu disiapkan untuk tanggap gempa ataupun bencana lain. Sesuai mbak bilang karena anak gk selalu bareng sm ortu atau org2 tua. ^^

    BalasHapus

Silakan tinggalkan komentar, tapi bukan link hidup ya